Thursday, 17 March 2011

ceritaku.



                                                                                                                                                                17-mar-2012

Senen,13-februari-2012
Malam ini aku akan berbagi sedikit tentang pengalaman  pahitku itu,, dan berharap tak terjadi pada orang lain.. kisah ini masih segar2 nya didalam ingatanku, bagaimana tidak, kisah ini baru saja aku alami dalam beberapa minggu belakangan sejak tulisan ini aku buat,, ya,, pada akhir ujian semester satu.  Rasa itu berawal dari perkenalan  pertama disebuah  perkuliahan,  bisa dibilang cinta pada pandangan pertama, aku tak tahu kenapa rasa itu bisa hadir dalam hati ini, setiap kata dan gerakannya slalu lekat dalam ingatan, tak lama berselang akupun memberanikan diri untuk berkenalan dengannya, ternyata dia wanita yang baik,manis,ceria,semangat, dan optimis, setelah berkenalan akupun menjadi akrab dengannya, setiap masalah dan setiap cerita slalu aku bagi dengannya,, canda dan tawa slalu menghiasi hari2 kami, setiap didekatnya hatiku slalu berkata “apakah perasaan ini tak salah” bagaimana tidak, siapa yang tidak mengenalnya, dia adalah wanita yang aktif di kampus dan dia juga bisa dikatakan jadi rebutan para adam, selama kami berteman  sudah banyak yang menjadi korbannya( maksudnya ditolak), mereka ditolak bukan tanpa alasan, wanita ini berkomitmen untuk tidak pacaran dulu karena trauma dengan penghianatan yang dilakukan oleh kekasihnya tempo dulu, dan dia juga ingin focus kepada masa depannya, karena aku tahu akan komitmennya itu  berbagai cara aku lakukan untuk menghilangkan perasaan suka  dari hatiku kepadanya, tapi slalu gagal, sampai-sampai akupun suka kepada teman dekatnyanya, tapi ketahuilah itu hanya pelarian,tapi ketahuilah semua demi menghilangkan rasa suka ku kepadanya,  dan itupun tak sempat aku ungkapkan pada temannya, karena dia melarangku, dia takut aku kecewa karena akan ditolak oleh temannya itu,karena dia paham betul karakter temannya itu,” sungguh mulia hatinya”,, itu adalah salah satu alasan yang membuat perasaan ini sulit untuk aku hilangkan, dia juga wanita yang shaleh, itu tergambar dari lakunya sehari2 dan tutur bicaranya, walau nadanya selalu tinggi,, sulit ditemui wanita seperti itu dizaman seperti sekarang ini,, dimana pergaulan remaja yang tidak sehat, free sex yang sudah merabah di bumi ini. Namanya hidup tidak ada yang berjalan mulus, karena aku ingin menghilangkan perasaan ini, sedikit demi sedikit akupun  menghindar darinya,aku mulai menjauh darinya, dia sering bertanya apa aku ada masalah??  aku hanya diam sambil menggelengkan kepala,padahal dial ah masalah terberatku sat itu.,  haripun berganti hubunngan kami semakin renggang komunikasi tak seperti dulu lagi,,fikirankupun buyar jiwa jadi tidak tenang,, sampai2 nilai ujian anjlok, yang terparah itu  fisika, akupun sempat putus asa waktu nilai fisika ku itu anjlok, tapi untunglah masih ada teman yang memberi aku semangat, tak lama, tepatnya sehabis ujian MID Semester kami diberi tugas oleh dosen yaitu membuat program,  karena tugas yang memaksa, kamipun membuat satu kelompok yang beranggota 4 orang,2 orang wanita dan 2 orang laki-laki, minggu berganti minggu tlah kami lewati bersama, kamipun kembali akrab, canda tawa slalu menghiasi minggu2 kami dalam membuat tugas,tak terasa tugas kami sebentar lagi selesai, tapi di akhir2 pertemuan terjadi sengketa kecil yang disebabkan oleh barang yang kelil pula yaitu flashdisk, aneh memang jika difikir2, kenapa bisa flashdisk bisa membuat seseorang salah paham, begini ceritanya, “ siang itu kami telah selesai mengerjakan tugas,  dia ingin bergegas pulang karena jemurannya belum di angkat, tapi berhubung salah seorang teman ada yang meminta film kepadaku akupun memakai flasdisknya tanpa izinnya,kebetulan waktu itu flashdisk temanku ini sudah penuh, pengiriman film sedang berjalan dia pun pamit pulang, dan dia bertanya” mana flasdisk ku tadi teman?? Akupun menjawab “ sedang aku pakai untuk mentransfer film ne” mendengar itu dia pun marah2 dan ngomel2, karena emosiku yang masih labil, akupun tak kuat mendengar ocehan nya itu,, sedang asik2nya dia bicara langsung saja aku cabut flasdisknya lau memberikannya sambil berkata “ ne flashdiskmu, pulang lah lagi,, ntar dicuri orang jemuranmu itu,,” dia pun tersinggung karena flasdisknya aku cabut secara paksa dari laptopku, wajahnya berubah, aku tahu waktu itu perasaannya bercampur aduk antara kecewa dan marah, setelah itu dia keluar tanpa mengucapkan kata sedikitpun, temankupun membujuknya,,” friend tunggu dulu lah, biar aku yang antar kamu pulang” tapi dia tak menghiraukannya,, setelah dia pergi akupun sadar bahwa tindakan ku itu membuat perasaannya terluka, penyesalan pun datang hati ini terus berbisik “apa yang kau lakukan?? Kau telah melukai perasaan orang yang kau sayangi” , aku ingin mengejarnya,, tapi dilarang oleh temanku” biarkan dia menenangkan fikirannya dulu, tak usah dikejar karena akan percuma saja” mendengar ucapan itu akupun tak jadi mengejarnya, tapi ku minta seorang teman untuk mengejar dan menemaninya pulang, setelah kejadian itu fikiranku tidak tenang, bisikan-bisikan itu slalu ternaung ditelingaku, tak lama kemudian akupun memutskan untuk pulang kerumah demi menenangkan fikiranku, serta meminta tolong kepada temanku agar dia menyampaikan permintaan maafku dan menjelaskan apa yang terjadi, sesampai dirumah, perasaan itu masih saja menghantuiku, lalu ku buka laptop untuk online sembari menghilangkan penyesalan, tapi perasaan itu makin kuat, akupun menceritakan kejadian tadi kepada seorang teman chatting ku,, lalu dia memberi saran “lebih baik kamu pergi ke rumahnya dan meminta maaf langsung, agar tidak ada lagi penyesalan”  sarannyapun aku ikuti, aku bergegas dan langsung pergi menuju kediamannya, usahaku untuk menuju kesana tidaklah lancar, karena untuk menuju kesana aku harus naik angkot dua kali,angkot pertama dari tempatku menuju jalan raya dan angkot ke dua dari jalan raya menuju rumahnya,maklum aku tinggal dipedalaman kota, tapi itu tak jadi masalah buatku,, asalkan rasa penyesalan ini hilang apapun aku lakukan pada saat itu, sesampainya  disana akupun menelfonnya tapi tak diangkat, aku coba lagi tapi hasilnya sama, lalu aku sms dan dia pun membalasnya, isinya seperti ini “pulang ajalah aku lagi masak, lagian udah aku maafin kok”  tapi hati ku belum puas sebelum meminta maaf secara langsung padanya, aku terus memintanya keluar , lalu aku kirim sms seperti ini” sebelum aku mendapat maaf secara langsung aku akan mennggu disini sampai dapat maaf mu,dia kesal,dan mengatakan aku ngenkel, lagi2 aku tak peduli kata2nya, sampai akhirnya teman satu kelompok ku tadi datang dan memintanya untuk menemui ku,tapi dia tidak langsung mau menemuiku,tapi berkat bujuk rayu teman ku ini dia mau juga keluar dan menemuiku,  dan saat itu aku meminta maaf padanya, aku katakan “ maaf ya atas sikap aku yang kekanak2an tadi, dia menjawab nggak apa-apa, besok kalau mau melakukan sesuatu itu difikir dulu, aku tersipu malu mendengar jawabannya itu, lalu dia bertanya “ ada yang mau disampaikan lagi, soalnya aku masih banyak kerjaan ne,,” ,,,” tidak,,, aku hanya mau menyampaikan itu, sekali lagi makasih ya dah mau memaafkan aku,,”  “ya, bsok jangan diulang lagi”    “ ya....kalau begitu aku pulang dulu ya..”   “ya..’,,, senyum pun melepas kepergianku,, hati ini pun puas setelah mendapat maaf dan melihat senyum dari wajahnya, aku tahu senyum itu tulus dari hatinya,, akupun berterima kasih kepada temanku yang membantu tadi,, akirnya aku pulang dengan hati yang tenang, semua beban yang tadi menumpuk hilang seketika,, perasaan sukapun kembali timbul setelah melihat senyumannya,,jadi tersirat difikiran ingin mengungkapkan perasaan ini padanya, tapi aku tak mau buru2 karena baru saja aku menyakiti perasaannya, setelah lama memikirkannya, aku memutuskan untuk melakukannya setelah selesai ujian semester..
Hari-hari ku lewati dengan sejuta beban di hati, bagaimana tidak, disamping perasaan suka ini, juga terdapat beban lain yaitu ujian yang akan dihadapi ujian, ini adalah ujian perdana ku di perkuliahan dan akupun tak ingin gagal dan mengulang di tahun depan, bulan berganti minggu, minggupun berganti hari, hari yang ditunggu2pun datang juga, tepatnya tanggal 10 februari 2012 jam 11.00 siang, aku menunggunya digerbang, sesampainya digerbang akupun mendekatinya dan bertanya “ apa bisa bicara sebentar?” mendengar pertanyaan itu dia langsung lari ke rumahnya, aku jadi bingung kenapa dia lari?? Setelah aku Tanya ternyata dia sedang ada masalah,, akupun mengundurkan niatku, hari tlah berganti, datang saatnya kesempatan kedua bagiku, tepatnya tanggal 13 februari 2012, selesai ujian aku langsung menemuinya dan meminta waktunya sebentar, tanpa basa basi aku langsung to do point:
Aku        : bisa bicara sebentar nggak?
Dia          : mau bicara apa,?
Aku        : tentang perasaanku sama kamu..
Dia          : perasaan apa? Dulu akukan sudah pernah bilang,, jangan sampai ada perasaan suka sama aku, karna aku mau focus sama kuliah aku dulu..
Aku        : dengar dulu aku bicara,, aku hanya ingin jujur sama kamu,
Tiba2 sedang asik bicara datang salah seorrang temanku,, apa yang inginku sampaikan pun hilang seketika itu juga,, dan aku mengatakan pada wanita itu “kita sambung nanti saja bagaimana.. apa bisa??”,,,,,”bisa,, tapi aku kesana dulu ya ada pertemuan dengan ketuam MPM”... aku pun menunggunya digerbang, setelah lama mununggu datang temanku dan dia ikut menemaniku untuk menunggu wanita itu, sambil menunggu kami bercanda gurau demi menghilangkan rasa bosan, detik berganti menit, menit berganti jam, tak terasa 2,5jam sudah aku menunggunya digerbang, azhan pun berkumandang di mushola kampus, setelah lama, dia pun tak muncul juga akupun memutuskan untuk menunaikan kewajiban dulu,, tapi kuminta temanku tadi untuk menunggunya digerbang dan kalau ada tanda kedatangannya kabari aku,, takbir telah di laksanakan diapun lewat didepan mushola, temanku tadi member  tanda dengan menelfonku, tapi apa daya aku sedang sholat, selesai sholat aku bergegas menuju rumahnya bersama temanku tadi, sesampai disana akupun meminta untuk ditinggalkan sendiri saja, aku menelfon wanita itu untuk melanjutkan pembicaraan tadi pagi yang terpotong, lagi2 telfonku tak dia angkat, dan membalasnya dengan sms  yang berisi “aku hargai perasaanmu itu,, tapi aku lebih suka kita berteman...! jangan seperti ini aku tidak suka,” aku menjawab “dengar dulu apa yang mau aku sampaikan,, jangan cepat ambil kesimpulan” tapi dia bersikukuh tidak mau menemuiku,aku sempat menunggunya,, tapi tetap tak mau keluar, akhirnya kutuangkan saja semua isi hatiku padanya lewat sms,, kalau sayang dan suka kepadanya,,tapi tidak memintanya untuk menjadi pacar, yang inti dari pesanku aku hanya ingin dia tahu perasaan ku ini dari diriku langsung bukan dari mulut orang lain,dan tidak memintanya untuk menerimaku jadi pacarnya,,, karena aku tahu sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan baik hasilnya, dan akupun tahu kalau aku akan ditolaknya,tapi semua sudah aku fikirkan dengan bulat...
Aku sangat kecewa dengan sikapnya itu,, aku pulang dengan hati bercampur luka dan kecewa, luka karena cinta yang bertepuk sebelah tangan dan kecewa karena dia tak memberiku kesempatan bicara, semua serasa tak berguna lagi,, sembari perjalana pulang aku tuangkan semua kekecewaanku pada jejaring sosialku,,, aku kecewa dengan sikapmu ......... teman yang mengantarku tadi membaca semua curahan perasaanku itu,, dia pun bertanya,, bagaimana hasil perjuanganmu siang tadi,, aku menjawab “sia2 sob,, hanya kekecewaan yang ku dapat...” sabar sob,, mungkin ini belum terbaik untukmu, temanku itu memberiku semangat, tapi itu tak mempan,,  hatiku terlanjur kecewa karena wanita itu, malamnya aku pergi bersama teman2ku untuk menghilangkan semua rasa kecewa ini,  kuceritakan semuanya pada mereka,, mereka hanya terpana dan tidak percaya dengan sikap wanita itu kepadaku,, mereka menilai wanita ini sebagai wanita yang baik dan tak mungkin bersikap seperti itu, setelah mendengar cerita dariku mereka hanya terpana melihatku,, seolah2 tak percaya akan apa yang terjadi padaku,, sejak malam itu dan seterusnya hari2 yang ku lewati terasa tak bersemangat lagi, sampai akhirnya libur memisahkan kami,dalam libur itupun aku mencari kesibukan agar aku bisa memlupakan semua yang telah terjadi, aku bekerja  kembali ditempataku bekerja dulu, dimana dulu aku pernah menjalani hidup disana,,kalau untuk ditolak dan tidak diterim sudah biasa dalam hidupku,tapi diperlakukan seperti ini sungguh diluar dugaanku, karena aku tak menyangka dia tega bersikap seperti itu,tidak memberi kesempatan untuk mengungkapkan langsung baru kali ini aku merasakannya,, dan sakitnya sangat luar biasa,,,,,,
 Itulah salah satu kelemahan wanita itu, yaitu tak mau memberi kesempatan pada orang yang suka kepadanya untuk mengatakan yang sejujurnya, andai saja dia mau menemui aku pada waktu itu, mungkin aku tidak akan kecewa dan terluka, karena niatku mengungkapkan perasaan bukan untuk memintanya menjadi pacar atau lebih,, tapi hanya ingin mengungkapkan perasaanku saja,,tapi mungkin dia salah menafsirkannya,, terakhir aku baca statusnya yang berisi “kau adukan kepada semua orang kalau aku  telah berbuat jahat padamu karena tidak memberikan kesempatan karena perasaaanmu, asal kau tahu aku berbuat seperti itu karena aku kecewa kepadamu, tak bisakah kau berfikir ke waktu silam,, tentang apa yang kau lakukan dan rencanakan.. asal kau tahu sakitnya cinta lebih parah ku rasakan dari pada perasaanmu yang tidak kuterima,,semua yang kulakukan sudah pakai perhitungan, dan aku tau apa yang harus kulakukan dalam hidupku...”, itulah status terakirnya tentang aku, jujur,, aku tak pernah mengatakan kalau dia jahat kepada orang2,dan aku hanya bercerita kepada teman dekatku, mungkin mereka yang menilai, dari cara dan sikapnya itu, dan  entah apa yang membuat dia kecewa kepadaku,, dia tak pernah mengatakannya kepadaku,,aku hanya manusia biasa, aku bukan paranormal yang bisa membaca isi hatinya,, apa salahnya dia menjelaskan semuanya padaku,,jika aku salah aku akan berusaha memperbaikinya... dan  setelah dia tahu yang sebenarnya, akuberharap hubunganku dan dia menjadi baik seperti dulu lagi seperti awal perkenalan, yang penuh canda dan berbagi tawa,  tapi apa itu masih mungkin...??? tanda Tanya besar,, disetiap sujud aku slalu berdo’a agar kami bisa seperti dulu lagi,, karena jujur setelah kejadian itu aku sadar,, bahwa lebih baik berteman dari pada harus ada hubungan spesial,, karena cinta akan berakir dengan kenangan manis atau buruk,, sementara pertemanan tidak akan pernah berakhir,,dan cinta itu tak harus memiliki, untuk apa memaksakan kehendak demi kepuasan batin sendiri, smentara orang lain menderita, lebih baik aku melepaskannya dan biarkan dia bahagia dengan orang yang dia cintai, karena aku tahu dia telah mencintai orang lain... inilah hidup tak ada yang tahu apa yang akan terjadi sekarang dan selanjutnya...
Sekarang aku hanya bisa memandangi nya dari kejauhan,  Jujur aku merindukan dia yang dulu, dia yang bersahabat, baik dan sering menyapaku, karena distiap sapaannya terselip sebuah kekuatan yang membuat hari2ku penuh semangat dan ceria...
Dan di akhir tulisan aku ingin sekali lagi meminta maaf kepadanya,, karena tulisan ini ku tulis bukan untuk menjelekkan dirinya atau yang setara dengan itu,, tujuan ku menulis semua ini hanya untuk mengurangi beban dikepaala ini, dan mencatat sejarah hidupku,, karena setiap manusia mempunyai sejarahnya masing2 dan manusia itulah yang akan menciptakannya.
 Penulispun tak ingin kisah ini terulang kepada orang lain, dan meminta do’anya kepada pembaca agar kami bisa akrab kembali seperti dulu lagi,, Ammmmmmiiiiinnnnnnnnnn ,,,
…………wassalam........

0 comments

Post a Comment