17-mar-2012
Senen,13-februari-2012
Malam ini aku akan berbagi sedikit tentang
pengalaman pahitku itu,, dan berharap
tak terjadi pada orang lain.. kisah ini masih segar2 nya didalam ingatanku,
bagaimana tidak, kisah ini baru saja aku alami dalam beberapa minggu belakangan
sejak tulisan ini aku buat,, ya,, pada akhir ujian semester satu. Rasa itu berawal dari perkenalan pertama disebuah perkuliahan,
bisa dibilang cinta pada pandangan pertama, aku tak tahu kenapa rasa itu
bisa hadir dalam hati ini, setiap kata dan gerakannya slalu lekat dalam
ingatan, tak lama berselang akupun memberanikan diri untuk berkenalan
dengannya, ternyata dia wanita yang baik,manis,ceria,semangat, dan optimis,
setelah berkenalan akupun menjadi akrab dengannya, setiap masalah dan setiap
cerita slalu aku bagi dengannya,, canda dan tawa slalu menghiasi hari2 kami,
setiap didekatnya hatiku slalu berkata “apakah perasaan ini tak salah”
bagaimana tidak, siapa yang tidak mengenalnya, dia adalah wanita yang aktif di
kampus dan dia juga bisa dikatakan jadi rebutan para adam, selama kami berteman
sudah banyak yang menjadi korbannya(
maksudnya ditolak), mereka ditolak bukan tanpa alasan, wanita ini berkomitmen
untuk tidak pacaran dulu karena trauma dengan penghianatan yang dilakukan oleh
kekasihnya tempo dulu, dan dia juga ingin focus kepada masa depannya, karena
aku tahu akan komitmennya itu berbagai cara
aku lakukan untuk menghilangkan perasaan suka dari hatiku kepadanya, tapi slalu gagal,
sampai-sampai akupun suka kepada teman dekatnyanya, tapi ketahuilah itu hanya
pelarian,tapi ketahuilah semua demi menghilangkan rasa suka ku kepadanya, dan itupun tak sempat aku ungkapkan pada
temannya, karena dia melarangku, dia takut aku kecewa karena akan ditolak oleh
temannya itu,karena dia paham betul karakter temannya itu,” sungguh mulia
hatinya”,, itu adalah salah satu alasan yang membuat perasaan ini sulit untuk
aku hilangkan, dia juga wanita yang shaleh, itu tergambar dari lakunya sehari2
dan tutur bicaranya, walau nadanya selalu tinggi,, sulit ditemui wanita seperti
itu dizaman seperti sekarang ini,, dimana pergaulan remaja yang tidak sehat,
free sex yang sudah merabah di bumi ini. Namanya hidup tidak ada yang berjalan
mulus, karena aku ingin menghilangkan perasaan ini, sedikit demi sedikit
akupun menghindar darinya,aku mulai
menjauh darinya, dia sering bertanya apa aku ada masalah?? aku hanya diam sambil menggelengkan
kepala,padahal dial ah masalah terberatku sat itu., haripun berganti hubunngan kami semakin
renggang komunikasi tak seperti dulu lagi,,fikirankupun buyar jiwa jadi tidak
tenang,, sampai2 nilai ujian anjlok, yang terparah itu fisika, akupun sempat putus asa waktu nilai
fisika ku itu anjlok, tapi untunglah masih ada teman yang memberi aku semangat,
tak lama, tepatnya sehabis ujian MID Semester kami diberi tugas oleh dosen
yaitu membuat program, karena tugas yang
memaksa, kamipun membuat satu kelompok yang beranggota 4 orang,2 orang wanita
dan 2 orang laki-laki, minggu berganti minggu tlah kami lewati bersama, kamipun
kembali akrab, canda tawa slalu menghiasi minggu2 kami dalam membuat tugas,tak
terasa tugas kami sebentar lagi selesai, tapi di akhir2 pertemuan terjadi
sengketa kecil yang disebabkan oleh barang yang kelil pula yaitu flashdisk,
aneh memang jika difikir2, kenapa bisa flashdisk bisa membuat seseorang salah
paham, begini ceritanya, “ siang itu kami telah selesai mengerjakan tugas, dia ingin bergegas pulang karena jemurannya
belum di angkat, tapi berhubung salah seorang teman ada yang meminta film kepadaku
akupun memakai flasdisknya tanpa izinnya,kebetulan waktu itu flashdisk temanku
ini sudah penuh, pengiriman film sedang berjalan dia pun pamit pulang, dan dia
bertanya” mana flasdisk ku tadi teman?? Akupun menjawab “ sedang aku pakai
untuk mentransfer film ne” mendengar itu dia pun marah2 dan ngomel2, karena
emosiku yang masih labil, akupun tak kuat mendengar ocehan nya itu,, sedang
asik2nya dia bicara langsung saja aku cabut flasdisknya lau memberikannya
sambil berkata “ ne flashdiskmu, pulang lah lagi,, ntar dicuri orang jemuranmu
itu,,” dia pun tersinggung karena flasdisknya aku cabut secara paksa dari
laptopku, wajahnya berubah, aku tahu waktu itu perasaannya bercampur aduk
antara kecewa dan marah, setelah itu dia keluar tanpa mengucapkan kata sedikitpun,
temankupun membujuknya,,” friend tunggu dulu lah, biar aku yang antar kamu
pulang” tapi dia tak menghiraukannya,, setelah dia pergi akupun sadar bahwa
tindakan ku itu membuat perasaannya terluka, penyesalan pun datang hati ini
terus berbisik “apa yang kau lakukan?? Kau telah melukai perasaan orang yang
kau sayangi” , aku ingin mengejarnya,, tapi dilarang oleh temanku” biarkan dia
menenangkan fikirannya dulu, tak usah dikejar karena akan percuma saja”
mendengar ucapan itu akupun tak jadi mengejarnya, tapi ku minta seorang teman
untuk mengejar dan menemaninya pulang, setelah kejadian itu fikiranku tidak
tenang, bisikan-bisikan itu slalu ternaung ditelingaku, tak lama kemudian akupun
memutskan untuk pulang kerumah demi menenangkan fikiranku, serta meminta tolong
kepada temanku agar dia menyampaikan permintaan maafku dan menjelaskan apa yang
terjadi, sesampai dirumah, perasaan itu masih saja menghantuiku, lalu ku buka
laptop untuk online sembari menghilangkan penyesalan, tapi perasaan itu makin
kuat, akupun menceritakan kejadian tadi kepada seorang teman chatting ku,, lalu
dia memberi saran “lebih baik kamu pergi ke rumahnya dan meminta maaf langsung,
agar tidak ada lagi penyesalan”
sarannyapun aku ikuti, aku bergegas dan langsung pergi menuju
kediamannya, usahaku untuk menuju kesana tidaklah lancar, karena untuk menuju
kesana aku harus naik angkot dua kali,angkot pertama dari tempatku menuju jalan
raya dan angkot ke dua dari jalan raya menuju rumahnya,maklum aku tinggal
dipedalaman kota, tapi itu tak jadi masalah buatku,, asalkan rasa penyesalan
ini hilang apapun aku lakukan pada saat itu, sesampainya disana akupun menelfonnya tapi tak diangkat,
aku coba lagi tapi hasilnya sama, lalu aku sms dan dia pun membalasnya, isinya
seperti ini “pulang ajalah aku lagi masak, lagian udah aku maafin kok” tapi hati ku belum puas sebelum meminta maaf
secara langsung padanya, aku terus memintanya keluar , lalu aku kirim sms
seperti ini” sebelum aku mendapat maaf secara langsung aku akan mennggu disini
sampai dapat maaf mu,dia kesal,dan mengatakan aku ngenkel, lagi2 aku tak peduli
kata2nya, sampai akhirnya teman satu kelompok ku tadi datang dan memintanya
untuk menemui ku,tapi dia tidak langsung mau menemuiku,tapi berkat bujuk rayu
teman ku ini dia mau juga keluar dan menemuiku, dan saat itu aku meminta maaf padanya, aku
katakan “ maaf ya atas sikap aku yang kekanak2an tadi, dia menjawab nggak
apa-apa, besok kalau mau melakukan sesuatu itu difikir dulu, aku tersipu malu
mendengar jawabannya itu, lalu dia bertanya “ ada yang mau disampaikan lagi,
soalnya aku masih banyak kerjaan ne,,” ,,,” tidak,,, aku hanya mau menyampaikan
itu, sekali lagi makasih ya dah mau memaafkan aku,,” “ya, bsok jangan diulang lagi” “ ya....kalau begitu aku pulang dulu
ya..” “ya..’,,, senyum pun melepas
kepergianku,, hati ini pun puas setelah mendapat maaf dan melihat senyum dari
wajahnya, aku tahu senyum itu tulus dari hatinya,, akupun berterima kasih
kepada temanku yang membantu tadi,, akirnya aku pulang dengan hati yang tenang,
semua beban yang tadi menumpuk hilang seketika,, perasaan sukapun kembali
timbul setelah melihat senyumannya,,jadi tersirat difikiran ingin mengungkapkan
perasaan ini padanya, tapi aku tak mau buru2 karena baru saja aku menyakiti
perasaannya, setelah lama memikirkannya, aku memutuskan untuk melakukannya
setelah selesai ujian semester..
Hari-hari ku lewati dengan sejuta beban di
hati, bagaimana tidak, disamping perasaan suka ini, juga terdapat beban lain
yaitu ujian yang akan dihadapi ujian, ini adalah ujian perdana ku di
perkuliahan dan akupun tak ingin gagal dan mengulang di tahun depan, bulan
berganti minggu, minggupun berganti hari, hari yang ditunggu2pun datang juga,
tepatnya tanggal 10 februari 2012 jam 11.00 siang, aku menunggunya digerbang,
sesampainya digerbang akupun mendekatinya dan bertanya “ apa bisa bicara
sebentar?” mendengar pertanyaan itu dia langsung lari ke rumahnya, aku jadi
bingung kenapa dia lari?? Setelah aku Tanya ternyata dia sedang ada masalah,,
akupun mengundurkan niatku, hari tlah berganti, datang saatnya kesempatan kedua
bagiku, tepatnya tanggal 13 februari 2012, selesai ujian aku langsung
menemuinya dan meminta waktunya sebentar, tanpa basa basi aku langsung to do
point:
Aku :
bisa bicara sebentar nggak?
Dia :
mau bicara apa,?
Aku :
tentang perasaanku sama kamu..
Dia :
perasaan apa? Dulu akukan sudah pernah bilang,, jangan sampai ada perasaan suka
sama aku, karna aku mau focus sama kuliah aku dulu..
Aku :
dengar dulu aku bicara,, aku hanya ingin jujur sama kamu,
Tiba2 sedang asik bicara datang salah
seorrang temanku,, apa yang inginku sampaikan pun hilang seketika itu juga,,
dan aku mengatakan pada wanita itu “kita sambung nanti saja bagaimana.. apa
bisa??”,,,,,”bisa,, tapi aku kesana dulu ya ada pertemuan dengan ketuam MPM”...
aku pun menunggunya digerbang, setelah lama mununggu datang temanku dan dia
ikut menemaniku untuk menunggu wanita itu, sambil menunggu kami bercanda gurau
demi menghilangkan rasa bosan, detik berganti menit, menit berganti jam, tak
terasa 2,5jam sudah aku menunggunya digerbang, azhan pun berkumandang di
mushola kampus, setelah lama, dia pun tak muncul juga akupun memutuskan untuk
menunaikan kewajiban dulu,, tapi kuminta temanku tadi untuk menunggunya
digerbang dan kalau ada tanda kedatangannya kabari aku,, takbir telah di laksanakan
diapun lewat didepan mushola, temanku tadi member tanda dengan menelfonku, tapi apa daya aku
sedang sholat, selesai sholat aku bergegas menuju rumahnya bersama temanku
tadi, sesampai disana akupun meminta untuk ditinggalkan sendiri saja, aku menelfon
wanita itu untuk melanjutkan pembicaraan tadi pagi yang terpotong, lagi2
telfonku tak dia angkat, dan membalasnya dengan sms yang berisi “aku hargai perasaanmu itu,, tapi
aku lebih suka kita berteman...! jangan seperti ini aku tidak suka,” aku menjawab
“dengar dulu apa yang mau aku sampaikan,, jangan cepat ambil kesimpulan” tapi
dia bersikukuh tidak mau menemuiku,aku sempat menunggunya,, tapi tetap tak mau
keluar, akhirnya kutuangkan saja semua isi hatiku padanya lewat sms,, kalau
sayang dan suka kepadanya,,tapi tidak memintanya untuk menjadi pacar, yang inti
dari pesanku aku hanya ingin dia tahu perasaan ku ini dari diriku langsung
bukan dari mulut orang lain,dan tidak memintanya untuk menerimaku jadi pacarnya,,,
karena aku tahu sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan baik hasilnya, dan
akupun tahu kalau aku akan ditolaknya,tapi semua sudah aku fikirkan dengan bulat...
Aku sangat kecewa dengan sikapnya itu,, aku
pulang dengan hati bercampur luka dan kecewa, luka karena cinta yang bertepuk
sebelah tangan dan kecewa karena dia tak memberiku kesempatan bicara, semua
serasa tak berguna lagi,, sembari perjalana pulang aku tuangkan semua
kekecewaanku pada jejaring sosialku,,, aku kecewa dengan sikapmu .........
teman yang mengantarku tadi membaca semua curahan perasaanku itu,, dia pun
bertanya,, bagaimana hasil perjuanganmu siang tadi,, aku menjawab “sia2 sob,,
hanya kekecewaan yang ku dapat...” sabar sob,, mungkin ini belum terbaik untukmu,
temanku itu memberiku semangat, tapi itu tak mempan,, hatiku terlanjur kecewa karena wanita itu,
malamnya aku pergi bersama teman2ku untuk menghilangkan semua rasa kecewa
ini, kuceritakan semuanya pada mereka,,
mereka hanya terpana dan tidak percaya dengan sikap wanita itu kepadaku,,
mereka menilai wanita ini sebagai wanita yang baik dan tak mungkin bersikap
seperti itu, setelah mendengar cerita dariku mereka hanya terpana melihatku,,
seolah2 tak percaya akan apa yang terjadi padaku,, sejak malam itu dan
seterusnya hari2 yang ku lewati terasa tak bersemangat lagi, sampai akhirnya
libur memisahkan kami,dalam libur itupun aku mencari kesibukan agar aku bisa
memlupakan semua yang telah terjadi, aku bekerja kembali ditempataku bekerja dulu, dimana dulu
aku pernah menjalani hidup disana,,kalau untuk ditolak dan tidak diterim sudah
biasa dalam hidupku,tapi diperlakukan seperti ini sungguh diluar dugaanku,
karena aku tak menyangka dia tega bersikap seperti itu,tidak memberi kesempatan
untuk mengungkapkan langsung baru kali ini aku merasakannya,, dan sakitnya
sangat luar biasa,,,,,,
Itulah salah satu kelemahan wanita itu, yaitu tak
mau memberi kesempatan pada orang yang suka kepadanya untuk mengatakan yang
sejujurnya, andai saja dia mau menemui aku pada waktu itu, mungkin aku tidak
akan kecewa dan terluka, karena niatku mengungkapkan perasaan bukan untuk
memintanya menjadi pacar atau lebih,, tapi hanya ingin mengungkapkan perasaanku
saja,,tapi mungkin dia salah menafsirkannya,, terakhir aku baca statusnya yang
berisi “kau adukan kepada semua orang kalau aku
telah berbuat jahat padamu karena tidak memberikan kesempatan karena
perasaaanmu, asal kau tahu aku berbuat seperti itu karena aku kecewa kepadamu,
tak bisakah kau berfikir ke waktu silam,, tentang apa yang kau lakukan dan
rencanakan.. asal kau tahu sakitnya cinta lebih parah ku rasakan dari pada
perasaanmu yang tidak kuterima,,semua yang kulakukan sudah pakai perhitungan,
dan aku tau apa yang harus kulakukan dalam hidupku...”, itulah status
terakirnya tentang aku, jujur,, aku tak pernah mengatakan kalau dia jahat
kepada orang2,dan aku hanya bercerita kepada teman dekatku, mungkin mereka yang
menilai, dari cara dan sikapnya itu, dan
entah apa yang membuat dia kecewa kepadaku,, dia tak pernah
mengatakannya kepadaku,,aku hanya manusia biasa, aku bukan paranormal yang bisa
membaca isi hatinya,, apa salahnya dia menjelaskan semuanya padaku,,jika aku
salah aku akan berusaha memperbaikinya... dan
setelah dia tahu yang sebenarnya, akuberharap hubunganku dan dia menjadi
baik seperti dulu lagi seperti awal perkenalan, yang penuh canda dan berbagi
tawa, tapi apa itu masih mungkin...???
tanda Tanya besar,, disetiap sujud aku slalu berdo’a agar kami bisa seperti
dulu lagi,, karena jujur setelah kejadian itu aku sadar,, bahwa lebih baik
berteman dari pada harus ada hubungan spesial,, karena cinta akan berakir
dengan kenangan manis atau buruk,, sementara pertemanan tidak akan pernah
berakhir,,dan cinta itu tak harus memiliki, untuk apa memaksakan kehendak demi
kepuasan batin sendiri, smentara orang lain menderita, lebih baik aku
melepaskannya dan biarkan dia bahagia dengan orang yang dia cintai, karena aku
tahu dia telah mencintai orang lain... inilah hidup tak ada yang tahu apa yang
akan terjadi sekarang dan selanjutnya...
Sekarang aku hanya bisa memandangi nya dari
kejauhan, Jujur aku merindukan dia yang
dulu, dia yang bersahabat, baik dan sering menyapaku, karena distiap sapaannya
terselip sebuah kekuatan yang membuat hari2ku penuh semangat dan ceria...
Dan di akhir tulisan aku ingin sekali lagi
meminta maaf kepadanya,, karena tulisan ini ku tulis bukan untuk menjelekkan
dirinya atau yang setara dengan itu,, tujuan ku menulis semua ini hanya untuk
mengurangi beban dikepaala ini, dan mencatat sejarah hidupku,, karena setiap
manusia mempunyai sejarahnya masing2 dan manusia itulah yang akan menciptakannya.
Penulispun tak ingin kisah ini terulang kepada
orang lain, dan meminta do’anya kepada pembaca agar kami bisa akrab kembali
seperti dulu lagi,, Ammmmmmiiiiinnnnnnnnnn ,,,
…………wassalam........
0 comments
Post a Comment